Jumat, 06 Desember 2013

Jalan-jalan ke Candi Borobudur dan Candi Mendut

Ini cerita yang tercecer pas liburan anak sekolah pada akhir bulan Juni yang lalu. Saya membawa keluarga jalan-jalan ke Yogyakarta. Supaya ada pengalaman berbeda bagi anak-anak, maka kami pergi dengan menyewa mobil . Sebenarnya saya sudah cukup sering ke Yogyakarta,
Di kota Yogya tempat yang wajib dikunjungi apalagi kalau bukan Keraton dan Jalan Malioboro. Kota Yogya memang identik dengan dua obyek wisata itu. Kalau mau agak keluar kota ada beberapa kawasan yang perlu dikunjungi, yaitu ke utara Gunung Merapi (dengan bekas pondok Mbah Maridjan yang legendaris), dan ke selatan ke Pantai Parangtritis.
Jalan-jalan ke Yogya tidak lengkap ke Candi Borobudur. Borobudur identik dengan paket wisata ke Yogyakarta, padahal secara administratif candi ini terletak di propinsi Jawa Tengah, tepatnya d Kabupaten Magelang. Namun jarak Yogya ke Boroubudur jauh lebih dekat daripada jarak candi ini ke Semarang (ibukota Jawa Tengah), oleh karena itu candi Borobudur seolah-olah “milik” Yogyakarta.
wuuuuuuh  seru banget,apalagi bersama keluarga,hal paling mengesankan,
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, sampailah kami ke kompleks Candi Borobudur. Untuk masuk ke kawasan candi ini harga karcisnya sukup mahal, yaitu Rp30.000/orang. Kita tidak diperbolehkan membawa makanan berat seperti nasi bungkus karena khawatir mengotori atau merusak candi. Kalau membawa minuman masih dibolehkan. Ada petugas yanhg merazia tas pengunjung, jika ada makanan maka harus dititipkan di tempat penitipan tas. Dari tempat parkir kendaraan kita harus berjalan kaki cukup jauh (sekitar 1 km) ke areal candi, lumayan melelahkan juga di tengah cuaca panas terik.
Nah, perjuangan berikutnya adalah menaiki anak tangga yang lumayan panjang itu.

Setelah berjalan mendaki anak tangga, sampailah kami ke bagian atas candi Borobudur. Dari atas candi ini nampaklah lanskap alam Jawa Tengah dengan gunung Merapi di kejauhan.




manfaat blog bagi siswa dan pelajar

Standard
Manfaat  blog bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c) meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e) meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking); (g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Manfaat lain kegiatan e-learning antara lain:
  1. § Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
  2. § Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement).
  3. § Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
  4. § Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
  1. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan, gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka punya. Apresiasi tersebut tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa tanggapan, pengakuan, pujian, dan bahkan kritikan atas apa yang mereka berhasil dokumentasikan.
  2. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan lebih fleksibel.
  3. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para siswanya. Misalnya seorang guru memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan. Materi pelajaran yang diposting melalui media blog bisa menjadi sebuah konten hebat yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan;
  4. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin, diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar, tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua bidang.
  5.